Wednesday, April 25, 2012

Agama ku adalah Agama ku, dan Agama mu adalah Agama mu

Saya seorang penganut agama Islam, tetapi saya SANGAT TIDAK MENDUKUNG tindakan orang-orang penganut agama Islam yang bersikap ekstrim dan bergabung dalam jaringan teroris. Sikap ekstrim oleh seorang penganut agama kepada agama yang lainnya akan melumpuhkan dan membenamkan cahaya (nur) agamanya sendiri. Di dalam ayat Al-kitab (Al Quran) jelas diterangkan "Agama mu adalah agama mu, dan agama ku adalah agama ku" lakum diinukum wa liya diin, for you is your faith, and for me is my faith, ( QS. Al Kafirun ). Tidak usahlah mencampuri urusan agama orang lain, urusilah urusan mu dengan agama mu sendiri. 

Surat tersebut dari awal sampai akhir,  mengandung makna sikap toleransi Islam dan kaum muslimin terhadap agama lain dan pemeluknya.Tidak boleh ada pemaksaan untuk masuk agama Islam, apalagi agama yang lain, dalam firman Allah: ”Laa ikraaha fiddiin” (QS. Al-Baqarah [2]: 256); yang berarti Islam mengakui adanya kebebasan beragama bagi setiap orang, dan bukan kebebasan mengganggu, mempermainkan atau merusak agama yang ada. 

Lihat lah sekarang..
Islam, agama yang dulu di hormati oleh banyak kaum, namun sekarang hancur dan terbenam akibat para ekstrimisme penganut agama. Yang kini namanya sedang naik daun dan beken yaitu teroris. Para teroris itu adalah orang-orang yang dilatarbelakangi oleh sakit hati, ketidakpercayaan diri, kemiskinan, dan kurangnya pengetahuan. Mereka tidak punya daya dan upaya lagi untuk terus hidup, maka dari itu mereka menggunakan kekerasan dan teror untuk menakut-nakuti orang lain. Kepuasan apa yang kalian harapkan, hai kalian para teroris?. Apakah dengan cara seperti itu kalian akan serta-merta menjadi kaya raya, bahagia atau langsung mendapatkan  voucher masuk Surga?. Kalau kalian berpendapat itu adalah perbuatan Jihad, itu adalah sebuah kesalahan. Apakah kalian pikir dengan tindakan peneroran dapat membersihkan diri kalian dari dosa?. Jawabannya adalah TIDAK!. Tidak ada seorang pun yang dapat menjamin seseorang akan mendapatkan tempat di surga, nirwana, atau malah bereinkarnasi setelah kematian. Bagi kaum Islam yang percaya dengan adanya hari selanjutnya setelah kematian (akhirat), sikap ekstrim seperti itu tidak akan berguna di akhirat kelak atau di kemudian hari.

Prinsip saya dalam menjalani kehidupan ini ada dua, dan jika digabungkan akan berbentuk huruf T terbalik. Garis lurus mendatar (horizontal), hablumminannas adalah urusan hidup kita kepada sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan garis kedua, yaitu garis lurus ke atas (vertikal),  hablumminallah adalah urusan hidup kita kepada pencipta kita. Jadi, memang kita tidak bisa memaksakan garis vertikal kita kepada orang lain, karena jalan vertikal itu merupakan garis kepunyaan masing-masing perorangan. Namun kita bisa mengajak orang-orang berbuat untuk garis horizontal, untuk sesama makhluk hidup di dunia ini.


Ingat! kita hidup di dunia ini tidak hanya dengan satu atau beberapa kepala, namun dengan dengan berjuta-juta kepala yang didalamnya terdapat berjuta-juta pikiran. Jutaan pikiran itu pun tidak sama satu dengan yang lainnya. Jangankan pikiran, muka kita pun tidak akan diciptakan serupa dengan yang lainnya. Meskipun wajah dua atau tiga orang kembar, namun tetap saja ada pembedanya walau sekecil apapun.

Ada sebuah kalimat hadist ( pedoman Islam_red) disebutkan "cari lah ilmu walaupun sampai ke negeri China". Kalimat ini menyerukan agar manusia mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar tidak masuk dalam pengaruh pencucian otak oleh orang-orang yang otaknya memang lemah. Jadi, tolong kepada para ekstrimisme penganut suatu agama, jangan lah kau dibutakan dengan iming-imingan Surga di Nirwana. Lihatlah dunia lurus ke depan dengan hati dan pikiran yang terbuka. 



Referensi:
http://konsultasisyariah.net/content/view/101/

Gegar Budaya "Cultural Shock"



Aku adalah seorang Warga Negara Indonesia yang sedang tinggal sementara di benua 
Eropa bagian tengah sejak Agustus 2011 sampai sekarang ( April 2012). Ada seorang teman yang sedang melakukan kunjungan sebagai asisten peneliti di negara tetangga. Kami berteman cukup baik dan beberapa kali saling bertukar informasi. Suatu hari kami memulai percakapan. Namun ternyata percakapan tersebut tidak cukup untuk dibahas hanya dalam satu hari. Percakapan tersebut membahas tentang hal-hal yang tidak biasa berlaku di negara kami yaitu mengenai agama, Tuhan, pakaian yang serba mini, minuman beralkohol, tingkah laku, karakter seseorang dari suatu bangsa atau negara, dan bahasan lainnya.


----

Percakapan, aku (A) dan temanku (B):

A : Hi, Ri apa kabar lu? makan apa aja lu disana?.
B : Kabar nambah menggendut dan sehat wal afiat. Ajib, porsinya gede banget disini. Kalah gw porsi bule. Parah ya dimari, shalat Isya aja kudu nunggu sampai malam banget.


A : Lebih parah kalau musim panas, malemnya baru jam 22.00.
B : Parah banget ya kalau bulan puasa pas musim panas. Puasa tahun kemarin pas musim apa Rut?


A : Pas musim panas.
B : kering donk lu?


A : kering gak kering. Ah gw mah, kalo gak tahan ya buka ajah. Kata Emak gw, yang penting dilakuin, mau waktunya sama seperti di Ina pun ora opo-opo ( tidak apa-apa_red ). Islam kan dinamis. 
B : Oo gtu ya. Gw masih kepikiran aja sama orang yang tinggal agak di Utara, yang malam sama siangnya enam bulan. Itu gimana puasanya ya doi?
benua Asia dan bagian timur tengah doank ya?, gak sampai ke Eropa bagian tengah, Utara dan Amerika gitu. Jadi beruntung lah mereka orang Eropa dan Amerika gak usah pusing-pusing puasa dan shalat. Oleh karena itu tadi, mereka nanti pusing, tiap ganti musim ganti pula waktunya untuk puasa dan shalat lima waktu.
B : Seinget gw, Islam hanya sampai spanyol ya? waktu kesultanan apa gitu,.. Lupa euy..


A : Oh gitu. Menurut gw, karena kondisi geografis benua Asia dan negara bagian timur lainnya gak bisa disamain dengan Eropa bagian tengah and Utara, apalagi ke arah Rusia.. Kondisi geografis yang berpengaruh didalamnya seperti cuaca, perbedaan lama waktu matahari bersinar dan musim..
B : Mungkin perlu dikirim team Ijtihad kesana untuk memberikan kebijakan - kebijakan mengenai Keislaman. 


A : Haduh, ekstrim deh.. Agama apapun yang penting hidup lah dengan damai. Jangan menjadikan agama sebagai sebuah senjata untuk mendapatkan surga di akhirat, dengan membuat keonaran seperti para teroris yang kebanyakan dari mereka adalah pemeluk agama islam.. Bikin jelek dan menurunkan derajat nama Islam pada zaman dahulu..
B : Hehe.. Abisnya yang di INA, hanya mempermasalahkan doa qunut dan non-qunut, 11 rakaat atau 23 rakaat. Percekcokannya tidak menggigit. Iya, gw baru nyadar dimari Rut, orang nonis (non-Islam) koq mereka lebih islami ya. Islam yang di INA? no komen dah gw.


A : Iya Ri, melangkah lah keluar dari lingkaran, dan kita akan tahu bagaimana luasnya dunia ini. Walaupun kadang kala dunia selebar daun kelor. Apalagi kalau memaknai perbedaan secara bijaksana, disitu lah akal sehat manusia yang akan bekerja untuk menerima sesama.. Ih sok iyeh yah guah,hahahhaa.... Yang terpenting adalah kita yakin apa yang kita yakini dari kita lahir dan budaya yang tertanam di jiwa kita.
B : tapi emang bener sih Rut, kan kata Bu Muslimah ( Film: Laskar Pelangi_red ), perjalanan panjang ke dunia luar akan membuat orang menjadi lebih dewasa. Tapi Rut, gw masih curtural shock ni, gegar budaya.


A : Kaget dibagian mananya Ri?
B : Liat orang cipokan ( ciuman_red ) and rok mini.


A : Hahhahaha...

B : Mati gw Ruuutttt.... Gak ada malunya cipokan di pinggir jalan, banyak orang pula.
Gw kan yang jadi shock gitu ngeliat live, ya walaupun udah sering juga liat di film. Tapi
rasanya beda, gimanaaaaa gituuu...

A : Ya, mau gimana lagi, itu dunia mereka. Kita kan memang datang dari belahan bumi
dengan latar belakang budaya dan kebiasaan yang berbeda, dan bertolak belakang. Pasti
lu reflex baca istigfar mulu ya?
B : Hahhahaa... Gak sempet kayaknya Rut.. Rok mininya ajib. Rok mini di Ina 
,,,KALAH TELAK !!!,,,

-------
Bersambung..